Hematopoiesis – Proses Pembentukan Sel Darah

Darah terdiri atas komponen sel dan plasma. Komponen sel terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit: basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, monosit), dan trombosit (keping darah/platelet). Komponen sel dalam darah dibentuk dalam suatu proses yang dinamakan hematopoiesis.

Hematopoiesis terjadi sejak masa embrional. Hematopoiesis menurut waktu terjadinya terbagi atas hematopoiesis prenatal dan hematopoiesis postnatal. Hematopoiesis prenatal terjadi selama dalam kandungan. Hematopoiesis prenatal terdiri atas 3 fase: mesoblastik, hepatik, dan mieloid. Fase mesoblastik dimulai sejak usia mudigah 14 hari sampai minggu kesepuluh, berlangsung di yolk sac (saccus vitelinus). Sedangkan fase hepatik berlangsung mulai minggu keenam sampai kelahiran, berlangsung di mesenkim hepar, dan mulai terjadi differensiasi sel. Fase mieloid berlangsung dalam sumsum tulang pada usia mudigah 12-17 minggu, ini menandakan sudah berfungsinya sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah.

Organ yang berperan dalam proses hematopoiesis adalah sumsum tulang dan organ retikuloendotelial (hati dan spleen).  Jika terdapat kelainan pada sumsum tulang, hematopoiesis terjadi di hati dan spleen. Ini disebut hematopoiesis ekstra medular. Sumsum tulang yang berperan dalam pembentukan sel darah adalah sumsum tulang merah, sedangkan sumsum kuning hanya terisi lemak. Pada anak kurang dari 3 tahun, semua sumsum tulang dari sumsum tulang berperan sebagai pembentuk sel darah. Sedangkan saat dewasa, sumsum merah hanya mencakup tulang vertebra, iga, sternum, tengkorak, sakrum, pelvis, ujung proksimal femur dan ujung proksimal humerus.

Dalam setiap pembentukan sel darah, terjadi 3 proses yaitu: proliferasi, diferensiasi dan maturasi. Sedangkan komponen yang terdapat dalam proses pembentukan sel darah mencakup: stem sel, sel progenitor, dan sel prekursor. Seluruh komponen sel darah berasal dari hematopoietic stem cells (HSC). HSC bersigat multipoten karena dapat berdiferensiasi dan kemudian terbagi menjadi beberapa proses terpisah yang mencakup: eritropoiesis, mielopoiesis (granulosit dan monosit), dan trombopoiesis (trombosit).

Proses hematopoiesis terjadi atas regulasi dari hematopoietic growth factor. Hematopoietic growth factor ini memiliki peran dalam proses proliferasi, diferensiasi, supresi apoptosis, maturasi, aktivasi fungsi saat terjadi hematopoiesis.

Sel darah yang dalam proses pematangan memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu:

  1. Ukuran: semakin matang, ukurannya semakin kecil
  2. Rasio inti:sitoplasma. Semakin matang, rasionya semakin menurun. Hal ini menandakan bahwa inti sel semakin mengecil saat sel darah semakin matang.
  3. Karakteristik inti: a) semakin matang maka ukuran inti semakin kecil, b) kromatin muda halus, lalu kasar, lalu lebih padat saat menuju ke arah matang, c) anak inti tidak terlihat saat sel darah matang
  4. Sitoplasma pada sel muda biru tua, tanpa granul.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.